Tidak bisa sembuh total, tapi bisa dikontrol dengan terapi faktor pembekuan dan perawatan rutin. Namun demikian ilmuwan tengah berusaha menyempurnakan penyembuhan total pada hemofilia melalui terapi gen.
Bukan tidak bisa kering, tapi pembekuan darah lambat sehingga perdarahan lebih lama berhenti.
Melalui pemeriksaan genetik atau tes darah di laboratorium khusus.
Dengan konseling genetik sebelum menikah dan program bayi tabung dengan seleksi embrio.
Bisa, selama rutin menjalani terapi dan menghindari cedera.
Bisa, jika mendapat pengobatan yang tepat dan perawatan yang teratur.
Ya, bisa menghubungi Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) melalui kontak resmi atau media sosial mereka.
Penyebab utama hemofilia adalah mutasi genetik yang menghambat produksi faktor pembekuan darah (faktor VIII untuk hemofilia A dan faktor IX untuk hemofilia B). Mutasi ini umumnya diwariskan dari orang tua.
Terdapat dua jenis utama hemofilia:
Hemofilia A (kekurangan faktor VIII)
Hemofilia B (kekurangan faktor IX)
Hemofilia C (kekurangan faktor XI) lebih jarang terjadi.
Diagnosis hemofilia dilakukan melalui tes darah untuk mengukur kadar faktor pembekuan. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan hemofilia, pemeriksaan genetik juga bisa dilakukan.
consequatur.
Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah, sedangkan talasemia adalah kelainan produksi sel darah merah.
Tidak ada pantangan khusus, tapi disarankan pola makan sehat untuk menjaga kondisi tubuh.
Ya, hindari obat pengencer darah seperti aspirin atau NSAID tanpa pengawasan dokter.
Gejala utama hemofilia meliputi:
Mudah memar
Perdarahan spontan tanpa sebab yang jelas
Pendarahan lama setelah cedera atau operasi
Pembengkakan dan nyeri sendi akibat perdarahan dalam
pemeriksaan genetik juga bisa dilakukan.
consequatur.
Saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan hemofilia, tetapi terapi penggantian faktor pembekuan darah dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah komplikasi.
Pengobatan utama hemofilia adalah terapi penggantian faktor pembekuan darah melalui injeksi intravena. Selain itu, obat-obatan seperti desmopressin (untuk hemofilia A ringan) juga bisa digunakan.
Hemofilia lebih sering terjadi pada pria karena gen yang membawa hemofilia terletak di kromosom X. Wanita yang memiliki satu salinan gen hemofilia biasanya menjadi carrier dan jarang mengalami gejala.
Komplikasi hemofilia meliputi:
Kerusakan sendi akibat perdarahan berulang
Anemia akibat kehilangan darah berlebihan
Risiko infeksi jika mendapatkan transfusi darah yang tidak steril
Beberapa cara untuk mencegah perdarahan meliputi:
Menghindari olahraga kontak fisik yang berisiko cedera
Menggunakan perlindungan tambahan seperti pelindung lutut atau siku
Rutin menjalani terapi profilaksis (penggantian faktor pembekuan secara terjadwal)
Tidak, hemofilia bukan penyakit menular. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi genetik yang diwariskan dari orang tua ke anak atau bisa terjadi karena mutasi spontan.
Seorang wanita bisa menjalani tes genetik untuk mengetahui apakah ia adalah carrier hemofilia. Tes ini menganalisis gen yang mengatur produksi faktor pembekuan darah.
Ya, penderita hemofilia tetap bisa berolahraga, tetapi sebaiknya memilih olahraga yang minim risiko cedera, seperti berenang, bersepeda, atau yoga. Olahraga kontak seperti sepak bola atau tinju sebaiknya dihindari.
Tidak, gejala hemofilia bisa bervariasi tergantung tingkat keparahan penyakitnya:
Ringan: Pendarahan jarang terjadi, biasanya setelah operasi atau cedera besar.
Sedang: Mudah memar dan mengalami pendarahan berkepanjangan setelah cedera.
Parah: Perdarahan spontan tanpa sebab yang jelas, terutama di sendi dan otot.
Ya, jika ada riwayat keluarga hemofilia, bayi bisa diuji segera setelah lahir dengan tes darah untuk memeriksa kadar faktor pembekuan.
Meskipun sangat jarang, wanita bisa mengalami hemofilia jika mereka memiliki mutasi pada kedua kromosom X atau jika kromosom X normal mereka tidak berfungsi dengan baik.
Jika penderita hemofilia mengalami cedera serius, segera cari pertolongan medis dan berikan terapi penggantian faktor pembekuan jika memungkinkan.
Dengan perawatan yang tepat, penderita hemofilia dapat memiliki harapan hidup yang hampir normal. Namun, tanpa pengobatan yang memadai, mereka berisiko mengalami komplikasi serius.
Meskipun tidak ada makanan yang bisa menyembuhkan hemofilia, pola makan sehat yang kaya zat besi dan vitamin K bisa membantu menjaga kesehatan darah dan mencegah anemia.
Orang tua dapat mendukung anak dengan hemofilia dengan:
Mengajarkan mereka cara menghindari cedera
Memastikan mereka mendapatkan perawatan medis yang sesuai
Menyediakan lingkungan yang aman untuk bermain dan belajar